Kompor anti BBM
Pendahuluan
Sebuah alat yang sering digunakan sehari-hari oleh masyarakat salah satunya adalah kompor. Sebuah alat rumah tangga yang keberadaannya masuk skala penting dan mendesak karena fungsi strategisnya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Penggunaan BBM, terutama minyak tanah sebagai sumber energi kompor dirasa cukup memberatkan masyarakat akhir-akhir ini. Terutama setelah kenaikan harga BBM, dan kenaikan minyak tanah yang melebihi 100%.
Alternative kompor lain, yaitu kompor gas juga membutuhkan investasi yang besar. Selain harga kompor gas yang tinggi, harga LPG juga sudah mencapai Rp 70.000 per tabung yang membuatnya tidak jauh beda dengan minyak tanah. Apalagi kompor LPG juga rawan kecelakaan.
Akan tetapi, sumber energi selain LPG dan minyak juga harus mempunyai kemampuan yang tidak kalah dalam mennghasilkan energi, terutama panas. Sumber energi alternatif tersebut yang jelas harus lebih murah daripada LPG dan minyak tanah.
Kompor Anti BBM dapat menjawab keraguan tersebut. Sebuah kompor dengan sumber bahan bakar dari sekam.
Kompor anti BBM bertenaga sekam ini menawarkan konsep inovasi yang bagus. Selain memanfaatkan sekam sebagai penghasil panas, kompor ini dapat menghasilkan panas yang lebih tinggi daripada panas yang dihasilkan kompor biasa bertenaga minyak tanah atau LPG. Sekam dapat menghasilkan 400oC hanya dalam beberapa menit.
Harga sekam jauh lebih murah daripada harga minyak tanah ataupun LPG. Satu karung sekam, sekitar 20 kg, dapat diperoleh hanya dengan merogoh kocek Rp 1.500,- saja.
Kompor bertenaga sekam ini hanya membutuhkan tidak lebih dari setengah kg saja untuk mendidihkan air 1 liter tidak lebih dari 5 menit.
Sebenarnya kompor berbahan bakar sekam ini sudah ada sejak lama. Tapi, bukan di Indonesia, melainkan di Philipina. Dan produk ini adalah penyempurnaan dan modifikasi dari yang sudah ada.
Keunikan kompor ini terletak pada bahan bakar yang digunakan, yaitu sekam. Selain mudah didapatkan, menghasilkan energi panas yang besar (400oC), juga berharga murah.
Strategi Pengelolaan Bisnis
Akan tetapi dalam perencanaannya, marketing tidak dilakukan secara frontal ke semua lapisan masyakarat. Awalnya, pemasaran dilakukan di daerah-daerah pedesaan atau tempat dimana pertanian menjadi sumber pencaharian utama. Alasannya, sekam berasal dari padi sehingga bahan ini melimpah di daerah-daerah pertanian. Masyarakat juga dapat memanfaatkannya tanpa membuangnya. Persoalan lain yang coba untuk diatasi, yaitu daya beli masyarakat desa yang lemah terhadap minyak tanah atau LPG. Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan di daerah pedesaan Jawa Timur, orang desa lebih suka memasak dengan kompor bahan bakar kayu, atau disebut pawon.
Setelah cukup tersosialisasi di lingkungan daerah pertanian. Lambat laut seiring semakin langka dan mahalnya BBM, kompor sekam ini akan bisa masuk pasar perkotaan yang notabene lebih senang dengan kompor gas.
Pemasaran dapat dilakukan melalui agen-agen distributor dan berbagai media iklan lainnya.
Proses produksi produk ini dapat dilakukan di laboratorium surya Departemen Teknik Mesin ITB, Laboratorium Proses Material Departemen Teknik Fisika ITB, atau tempat-tempat produksi lain. Biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi Rp 80.000. Memang, salah satu kelemahan kompor ini adalah harganya yang lebih mahal dari kompor minyak biasa. Akan tetapi, jika kompor ini diproduksi massal, biaya produksi dapat ditekan secara signifikan dan lebih ekonomis.
Manajemen dan organisasi untuk menjalankan bisnis ini disusun secara ramping namun efektif. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Sumber daya manusia kunci yang diperlukan adalah yang menguasai pangsa pasar, operasional bisnis, serta berpengalaman dalam pengelolaan administrasi, pemasaran, penjualan, teknologi, dan pengembangan SDM.